Jakarta | Faktual86.com : Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) mengecam pernyataan Fadli Zon terkait tragedi kemanusiaan Mei 1998 yang kembali membuka luka lama bagi keluarga-keluarga Tionghoa. Ketua Umum PITI, Dr. Ipong Hembing Putra, menyampaikan penyesalan atas pernyataan Fadli Zon yang dinilai mempertanyakan atau mengecilkan penderitaan korban.
"Tragedi tersebut adalah babak kelam dalam sejarah bangsa, yang menyisakan trauma mendalam bagi keluarga-keluarga Tionghoa," kata Dr. Ipong dalam pernyataan sikapnya, Kamis (19/06/2025).
PITI meminta Fadli Zon untuk mengevaluasi dan memperbaiki sikap serta narasinya agar lebih berempati dan menghargai luka kolektif yang pernah terjadi. "Tokoh nasional seperti beliau memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi jembatan persatuan, bukan sumber perpecahan," tegas Dr. Ipong.
PITI juga menekankan pentingnya mencatat sejarah secara objektif dan adil, tetapi juga dengan hati yang peka terhadap penderitaan manusia. "Mari kita jaga semangat kebangsaan, persatuan, dan rekonsiliasi, demi masa depan Indonesia yang semakin kuat dalam kebhinekaan," pungkas Dr. Ipong. (Red/tim).