Kabanjahe | Faktual86.com : Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah menorehkan pengalaman dan cerita bagi masyarakat di seluruh pelosok negeri. BPJS Kesehatan sebagai badan penyelenggara Program JKN bersama dengan seluruh pihak terkait terus berkomitmen dalam upaya peningkatan mutu layanan demi kemudahan akses layanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Bentuk komitmen tersebut telah dirasakan oleh keluarga Sri Artina Br Keliat. Saat di temui oleh Tim Jamkesnews pada Kamis lalu.
Wanita kelahiran tahun 1989 ini menceritakan pengalamannya saat harus menemani suaminya berobat disebabkan oleh penyakit jantung.
“Hari ini sudah hari kedua suami saya dirawat, karena penyakitnya kambuh kembali setelah beberapa waktu tidak kambuh. Suami saya memang sudah pasang ring pada jantungnya,” ujar Sri.
Sri menuturkan ia terdaftar sebagai peserta dari segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas tiga. Ia mengaku sangat terbantu dan tidak terbebani ketika suaminya sakit karena seluruh biaya pengobatan dibayarkan oleh Program JKN.
Untuk melakukan pemasangan ring jantung biayanya hampir puluhan juta rupiah jika bayar sendiri tanpa JKN. Belum lagi biaya rawat inapnya. Tidak hanya itu kalau seperti ini tiba-tiba harus opname dirumah sakit biayanya saja sudah berapa. Jadi saya tidak keberatan ikut program JKN, meski harus membayar iuran sebesar 35 ribu per bulan per orang.
"Saya rasa itu tidak sebanding dengan biaya yang sudah dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan untuk membiayai pengobatan suami saya,” jelas Sri.
Pada kesempatan yang sama David Hendrawan Sinukaban, suami Sri mengatakan bahwa ia telah merasakan sendiri manfaat Program JKN. Saat ini ia dalam masa pemulihan pasca kambuh dari sakit jantungnya di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi.
David turut menceritakan pengalamannya mengalami sakit jantung selama lima tahun terakhir.
“Gejala awal yang saya rasakan adalah nyeri pada bagian dada hingga menyebabkan sesak. Dokter menjelaskan bahwa saya mengalami penyumbatan pembuluh darah yang diakibatkan penumpukan plak sehingga saya disarankan untuk menjalani pemasangan ring jantung agar aliran darah dapat kembali lancar,” ujar David.
Meski memanfaatkan layanan kesehatan sebagai peserta Program JKN, David mengaku mendapatkan pelayanan yang baik ketika menjalani perawatan di rumah sakit. Tidak ada kendala baik pada proses administrasi maupun saat mendapatkat obat dan tindakan medis.
“Pelayanan kesehatan yang saya dapatkan di rumah sakit sangat memuaskan. Tindakan pemasangan ring pun berjalan dengan lancar dan saya merasa tidak ada diskriminasi pelayanan antara pasien BPJS Kesehatan maupun dengan pasien umum lainnya. Dokter dan perawatnya pun juga ramah. Saya mendapat obat-obatan dan tindakan medis sesuai indikasi tanpa dikenakan iur biaya,” jelas David.
David menambahkan pada akhir tahun 2023 istrinya menggunakan JKN untuk melahirkan anak ketiga mereka. Karena ada sedikit kendala sehingga harus dilaksanakan melalui operasi caesar.
“Keberadaan Program JKN sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak tanpa memandang status sosial. Mayarakat harus tahu betapa pentingnya keberadaan Program JKN dalam kehidupan terutama bagi masyarakat yang tidak mampu. Selama menjadi peserta JKN, saya dan keluarga sangat terbantu dengan adanya program ini, terutama dalam hal biaya pengobatan yang sangat mahal jika harus kita tanggung sendiri. Dengan terdaftar sebagai peserta JKN semua biaya ditanggung selama sesuai prosedur. Yang penting kita terdaftar sebagai peserta JKN. Menurut saya pribadi, ini merupakan bukti betapa pentingnya keberadaan Program JKN bagi seluruh warga. Manfaat dan keberadaan programnya tidak perlu diragukan lagi,” tutup David. (Pangab).
