Sei Rampah - Serdang Bedagai | Faktual86.com : Warga Dusun 1 Sei Rampah, khususnya yang bermukim di sekitar bantaran Sungai Rampah, kini tengah dibuat resah oleh maraknya kasus pencurian tanaman ubi milik warga. Sejumlah petani melaporkan kehilangan hasil panen mereka yang tiba-tiba raib dalam beberapa hari terakhir.
Salah satu korban, Lilik Syahriono, warga Jalan Senangkung, Dusun 1 Sei Rampah, mengalami kerugian besar akibat aksi pencurian tersebut. Kepada media, Lilik mengungkapkan bahwa sekitar 700 kilogram ubi hasil panen di lahannya hilang tanpa jejak. Tanaman tersebut sebelumnya telah siap dipanen dan menjadi sumber penghasilan utama bagi keluarganya.
“Ubi itu sudah saya rawat berbulan-bulan, tinggal nunggu panen saja. Tapi tiba-tiba hilang begitu saja. Setelah dicek beberapa kali, ternyata banyak yang sudah dicabut dan dibawa kabur,” kata Lilik dengan nada kecewa, Senin (14/7 /2025 ).
Menurutnya, kejadian ini bukan hanya dialami oleh dirinya saja, tetapi juga mulai dialami beberapa warga lain yang memiliki lahan pertanian di sekitar bantaran sungai.
Lilik juga menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menjaga tanaman pertanian mereka. Ia mengingatkan bahwa kawasan pertanian saat ini mulai rawan terhadap aksi pencurian yang dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab, terutama pada malam hari.
“Saya harap warga yang punya kebun ubi atau tanaman lain lebih waspada. Kalau bisa, dipantau terus dan jangan dibiarkan terbuka begitu saja. Pencuri sepertinya sudah sering mengintai,” ujarnya.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi yang masuk ke aparat penegak hukum (APH) setempat, khususnya Polsek Firdaus. Namun, Lilik menyampaikan harapannya agar pihak kepolisian tetap tanggap terhadap situasi ini meskipun belum ada laporan resmi yang diajukan.
“Walau belum saya laporkan secara resmi, saya berharap polisi bisa menindaklanjuti kalau ada laporan warga lainnya. Kejadian ini bukan cuma soal kerugian, tapi soal keamanan lingkungan kami juga,” tegas Lilik.
Kasus ini menambah daftar panjang keresahan petani terhadap masalah keamanan hasil pertanian mereka. Para warga berharap ada peningkatan patroli atau setidaknya perhatian dari pihak berwenang terhadap wilayah rawan seperti bantaran sungai yang jauh dari pemukiman utama.
Warga juga berharap kerja sama antar warga bisa ditingkatkan, seperti mengaktifkan kembali ronda malam atau sistem jaga bergiliran di lahan pertanian
( Azwar)