Medan | Faktual86.com : polemik di tubuh Golkar Sumut sejak dikeluarkannya Surat penonaktifan Musa Rajekshah sebagai ketua DPD Golkar di Sumut dengan Surat Keputusan Nomor Skep‑132/DPP/GOLKAR/XII/2025.
Ketum DPP Partai bergambar pohon beringin ini menunjuk Ahmad Doli Kurnia Tanjung (ADK) sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar Sumut. Penunjukan tersebut diumumkan pada 14 Desember 2025.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Medan Denai Ardiansyah Nasution sangat perihatin atas penonaktifan Ketua Ijeck sebagai Ketua DPD Golkar Sumut. Hal ini disampaikan di Cafe Ruang Rasa Jalan Suka Budi STM Kelurahan Suka Maju Kec. Medan Johor Medan, Rabu (24/12/2025).
" Saya sangat perihatin dan mengecam atas penonaktifan Ketua Ijeck sebagai Ketua Golkar Sumut, Keputusan Ketum Bahlil sangat tidak bisa ditolerir, Bang Ijeck sudah membuktikan keberhasilannya membesarkan Golkar di Sumut", ucapnya.
Pada pemilu di tahun 2024, Golkar mendapatkan suara terbesar di Sumut dengan menjadikan anggota legislatif di DPRD Kabupaten/Kota,Provinsi dan Pusat sangat menakjubkan, semua dengan kerja keras Musa Rajekshah sebagai Ketua DPD Propinsi Sumut.
"Ketua Ijeck sudah membawa Golkar besar di Sumut dan menjadikan anggota legislatif terbanyak di Sumut", jelas Ardi.
Ardiansyah Nasution menduga adanya permainan politik dan kepentingan seseorang dalam merebut jabatan ketua DPD Golkar di Sumut, apalagi Musa Rajekshah selalu aktif di kegiatan sosial dan kegiatan kemanusiaan di Sumatera Utara sehingga dengan adanya SK Penonaktifan dari DPP Golkar sangat tidak masuk akal.
"Saya Ketua KNPI Kecamatan Medan Denai sangat mengecam keras dengan penonaktifan bang Ijeck sebagai Ketua DPD Golkar Sumut, Kemungkinan adanya dugaan permainan tokoh besar di Sumut. Diduga karena tidak mampunya bersaing di dalam pemilihan ketua DPD Golkar nanti di Musda, makanya muncullah permainan permainan seperti ini", tutup Ardi Ketua KNPI Medan Denai (Red/tim).
