Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Indeks Berita

Jejak Seorang Jenderal Kalemdikpol : Dari Anak Kampung Hingga Menjadi Polisi

Rabu | Desember 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-10T03:40:40Z
Foto : Komjen Pol Prof. Dr. Chrysnanda Dwilaksana, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri


Jakarta | Faktual86.com  : Dalam wawancara eksklusif di Markas Besar Lemdikpol, Komjen Pol Prof. Dr. Chrysnanda Dwilaksana, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, membuka kisah hidupnya. Dari keluarga sederhana di kampung, ia belajar kejujuran dan disiplin, kemudian tergerak membela keadilan hingga masuk Akademi Kepolisian. Sebagai Kalemdikpol, ia kini menekankan “Police with Integrity” dan menyiapkan generasi polisi berkarakter. “Jangan takut bermimpi, lakukan semua dengan hati,” pesan inspiratifnya untuk pemuda Indonesia.



Dalam sebuah wawancara eksklusif bersama Sekjend Persatuan Wartawan Reaksi Cepat ( PWTC) Hans Montolalu, Selasa 9/11/25 di Markas Besar Lemdikpol.

‎Komjen Pol Prof. Dr. Chrysnanda Dwilaksana, M.Si, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Kalemdikpol), membuka perjalanan panjang hidupnya. Sebuah kisah tentang tekad, keberanian, dan dedikasi yang membentuk dirinya hingga berada pada titik tertinggi dalam karier kepolisian.

‎Dikenal sebagai figur polisi pemikir dan pembaharu, Chrysnanda tidak pernah melupakan asal muasal perjalanannya. Dalam perbincangan hangat tersebut, ia memulai cerita dari masa kecilnya.

‎Dari Kehidupan Sederhana Menuju Cita-Cita Besar

‎“Saya lahir dari keluarga sederhana. Tidak pernah terbayang akan menjadi seorang jenderal. Yang saya tahu hanya satu: hidup harus bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya kepada Hans.

‎Masa kecilnya dihabiskan dengan keterbatasan yang justru menempa mental dan karakternya. Baginya, disiplin bukan hanya dipelajari, tetapi dibangun dari kebiasaan hidup sehari-hari.

‎“Ayah dan ibu selalu mengajarkan bahwa kejujuran adalah kemewahan yang tidak boleh hilang, meski kamu tak punya apa-apa. Itu modal saya sejak awal,” kenangnya.

‎Awal Masuk Polisi : Antara Mimpi dan Tantangan

‎Chrysnanda bercerita bahwa keinginannya menjadi polisi muncul bukan dari ambisi kekuasaan, melainkan kegelisahan terhadap ketidakadilan yang ia lihat saat remaja.

‎“Saya melihat banyak orang kecil diperlakukan tidak adil. Saat itu saya berkata pada diri sendiri: kalau bukan saya yang membela mereka, siapa lagi?”

‎Motivasi itu mendorongnya mendaftar ke Akademi Kepolisian.


‎Namun jalan tidak mudah. Ia harus bersaing dengan ribuan calon taruna lain, melewati seleksi ketat serta tekanan mental dan fisik. “Saat itu saya tidak hanya bertarung untuk sebuah karier. Saya bertarung untuk masa depan keluarga saya,” ucapnya.

‎Mengabdi, Mengajar, dan Berinovasi

‎Karir Chrysnanda terus menanjak. Ia dikenal sebagai sosok yang memadukan kedisiplinan kepolisian dengan pemikiran akademis dan humanis.

‎Saat bertugas, ia tak sekadar bekerja; ia selalu membawa misi perubahan.

‎Sebagai Kalemdikpol, ia menegaskan bahwa pendidikan adalah pondasi reformasi Polri.

‎“Saya ingin melahirkan polisi-polisi berkarakter. Polisi yang tidak hanya kuat secara fisik, tapi juga bertanggung jawab, jujur, dan mampu melindungi rakyat dengan hati,” tegasnya.

‎Chrysnanda juga dikenal gencar mengkampanyekan nilai-nilai moral kepolisian, salah satunya konsep “Police with Integrity” yang sudah menjadi ciri khas pemikirannya.

‎Pesan untuk Generasi Muda

‎Menutup wawancara, ‎dengan nada tegas namun penuh keteduhan, Chrysnanda mengatakan, ‎“Jangan takut bermimpi. Jangan takut memulai dari nol. Yang penting, lakukan semua dengan hati, jangan pernah mengkhianati integritas, dan berjuanglah untuk kebaikan. Itu yang akan membawamu jauh.” tutup Komjen Pol Prof. Dr. Chrysnanda Dwilaksana, M.Si,

‎Wawancara eksklusif ini bukan hanya membuka perjalanan hidup seorang petinggi kepolisian, tetapi juga memperlihatkan bagaimana integritas, pendidikan, dan komitmen terhadap kemanusiaan dapat membawa seseorang menuju puncak.


‎Komjen Pol Prof. Dr. Chrysnanda Dwilaksana bukan sekadar seorang jenderal, ia adalah representasi bahwa kepemimpinan sejati lahir dari karakter dan perjuangan panjang. (Red/IS)



×
Berita Terbaru Update